Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh
individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan
tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan peserta didik
sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang dikemukakan Dimyati
dan Modjiono (2002:3) “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengalaman dan puncak proses belajar”. Menurut Oemar Hamalik “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi
perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi
tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”.
Winkel dalam
Purwanto (2009:45) menyatakan bawa: “hasil belajar adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan
itu mengacu kepada aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik”. Pendapat tersebut didukung oleh Sudjana (2009:3)
“hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif,
afektif, dan psikomotorik yang dimiliki siswa setelah menerima pengaman
belajarnya”.
Aspek kognitif
Aspek kognitif
adalah aspek yang berkaitan dengan kegiatan berpikir. Aspek ini sangat
berkaitan erat dengan tingkat intelegensi (IQ) atau kemampuan berpikir peserta
didik. Sejak dahulu aspek kognitif selalu menjadi perhatian utama dalam sistem pendidikan formal. Asfek kognitif adalah Asfek yang membahas tujuan pembelajaran
berkanaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke
tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. Menurut Hamsah B. Uno dan Nurdin
Muhamad (2011:56-57) bahwa: Asfek kognitif terdiri dari 6 tingkatan yang secara
hierarkis berturut terdiri dari :
1. Tingkat
Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan di sini diartikan sebagai
kemampuan seseorang dalam menghafal, mengingat kembali atau mengulang kembali
pengetahuan yang pernah diterimanya.
2.
Tingkat Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman di sini diartikan sebagai kemampuaan seseorang dalam mengartikan,
menafsirkan, menterjemahkan atau menyatakan seseatu dengan caranya sendiri
tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
3.
Tingkat Penerapan (Application)
Penerapan di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang menggunakn
pengetahuan dalam memecahkan dalam berbagai masalah yang dimbul dalam kehidupan
sehari-hari.
4.
Tingkat analisis (analysis)
Analisis disini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam dalam
mengunakan pengetahuan dalm memecahkan berbagai masalah yang dimbul dalm
kehidupan sehari-hari.
5.
Tingkat sintesis (synthesis)
Sintesis disini diartikan sebagai kemampuan seseoarang dalam mengaitkan
dan menyatukan berbaai elemen dan unsure pengetahuan yang ada sehingga
terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
6.
Tingkat evaluasi (evaluation)
Evaluasi disini diartikan sebagai kemampuan seseoarang dalam membuat
perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan criteria atau pengetahuan yang
dimilikinya.
Aspek afektif
Aspek afektif adalah
aspek yang berkaitan dengan nilai dan sikap. Penilaian pada aspek ini dapat
terlihat pada kedisiplinan, sikap hormat terhadap guru, kepatuhan dan lain
sebagainya. Aspek afektif berkaitan erat dengan kecerdasan
emosi (EQ) peserta didik.
Aspek psikomotorik
Aspek
psikomotorik menurut kamus besar bahasa indonesia adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang mempengaruhi sikap mental.
Jadi sederhananya aspek ini menunjukkan kemampuan atau keterampilan (skill) peserta didik setelah menerima
sebuah pengetahuan. Sebaliknya dikatakan hasil kurang memuaskan jika seseorang
belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Aktivitas belajar
siswa tidak selamanya
berlangsung wajar, kadang-kadang lancar dan kadang-kadang tidak,
kadang-kadang cepat menangkap apa yang
dipelajari, kadang-kadang terasa
sulit untuk dipahami.
Dalam hal semangat pun
kadang-kadang tinggi dan
kadang-kadang sulit untuk
bisa berkosentrasi dalam belajar.
Demikian kenyataan yang
sering kita jumpai pada
setiap siswa dalam
kehidupannya sehari-hari di
dalam aktivitas belajar mengajar. Setiap siswa
memang tidak ada
yang sama, perbedaan
individual inilah yang
menyebabkan perbedaan tingkah
laku belajar dikalangan
siswa, sehingga menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil
dari suatu proses
yang di dalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling
mempengaruhi. Noehi Nasution dkk. mengenai belajar
ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses
dan hasil belajar
siswa di sekolah. secara garis besarnya dapat dapat
dibagi kepada dua bagian, yaitu :
1) Faktor Internal
(faktor dari dalam
diri siswa), meliputi keadaan
kondisi jasmani (fisiologis), dan kondisi rohani (psikologis)
2) Faktor Eksternal
(faktor dari luar
diri siswa), terdiri
dari faktor lingkungan, dan
faktor instrumental.
Selanjutnya Syaiful Bahri Djamarah
(2008:177) barbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yang akan
digambarkan dalam bentuk bagan secara lebih mendalam, Sebagai berikut:
Unsur
|
|
Luar
|
|
Lingkungan
|
|
Alami
|
|
|
|
||||||
|
|
Sosial
Budaya
|
|||||
|
|
||||||
|
|
||||||
|
|
Instrumental
|
|
Kurikulum
|
|||
|
|
||||||
|
Program
|
||||||
|
|
||||||
|
|
Saran
& Fasilitas
|
|||||
|
|
||||||
|
Guru
|
||||||
|
|
||||||
|
dalam
|
|
Fisiologis
|
|
Kondisi
Fisiologis
|
||
|
|
||||||
|
|
Kondisi
Panca Indera
|
|||||
|
|
||||||
|
|||||||
|
|
Psikologis
|
|
Minat
|
|||
|
|
||||||
|
Kecerdasan
|
||||||
|
|
||||||
|
|
Bakat
|
|||||
|
|
||||||
|
Motivasi
|
||||||
|
|
||||||
|
|
|
|
Kemampuan
Kognitif
|
|||
|
|
|
|
|
|
Gambar 2.1:
Bagan Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Adapun
yang tergolong faktor internal adalah :
1) Faktor
Fisiologis
Keadaan
fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan dan memberikan
hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh
pada siswa dalam keadaan belajarnya.
2) Faktor
Psikologis
Yang termasuk dalam faktor psikologis
adalah intelegensi, perhatian, minat, motivasi dan bakat yang ada dalam diri
siswa.
1. Intelegensi, faktor
ini berkaitan dengan
Intellegency Question (IQ) seseorang Perhatian, perhatian
yang terarah dengan
baik akan menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang
mantap.
2. Minat, Kecenderungan
dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
3. Motivasi,
merupakan keadaan internal organisme
yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
4. Bakat,
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yag akan datang.
Adapun
yang termasuk golongan faktor eksternal adalah :
3) Faktor
Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian kehidupan
anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata
rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Selama hidup anak didik tidak bisa
menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya.
Interansi kedua lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi
kehidupan anak didik. Keduanya mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap
belajar anak didik disekolah.
4) Faktor
Intstrumental
Setiap sekolah mempunyai tujuan yang
akan dicapai. Dalam rangka melicinkan kearah itu diperlukan seperangkat
kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Semuanya dapat diberdayagunakan
menurut fungsi masing-masing kelengkapan sekolah. Kurikulum dapat dipakai oleh
guru dalam merncanakan program pengajaran. Program sekolah dapat dijadikan
acuan untuk menigkatkan kualitas belajar mengajar. Sarana dan fasilitas yang
terserdia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna dan berhasil guna
bagi kemajuan belajar anak didik di sekolah.
Dimyati
dan Mudjiono, 2002, Belajar dan
Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah,
Syaiful Bahri, 2008, Psikologi Belajar,
Jakarta: Rineka Cipta.
Oemar Hamalik, 2009, Hasil Belajar (http://indramunawar.blogspot.com/pengertian-hasil-belajar/
diakses
3 Januari 2012)
Purwanto, 2009, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sanjaya, Wina, 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Slameto, 2010, Belajar
dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya,Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana, 2009, Penilain dan Hasil Proses Belajar Mengajar,
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
---------- 2009, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar,
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar