Kerinci

Kamis, 19 Januari 2012

Hasil Belajar



Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap, dan keterampilan peserta didik sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Sebagaimana yang dikemukakan Dimyati dan Modjiono (2002:3) “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengalaman dan puncak proses belajar”. Menurut Oemar Hamalik “hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti”.
 Winkel dalam Purwanto (2009:45) menyatakan bawa: “hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan itu mengacu kepada aspek  kognitif, afektif, dan psikomotorik”. Pendapat tersebut didukung oleh Sudjana (2009:3) “hasil belajar ialah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki siswa setelah menerima pengaman belajarnya”.
Aspek kognitif
Aspek kognitif adalah aspek yang berkaitan dengan kegiatan berpikir. Aspek ini sangat berkaitan erat dengan tingkat intelegensi (IQ) atau kemampuan berpikir peserta didik. Sejak dahulu aspek kognitif selalu menjadi perhatian utama dalam sistem pendidikan formal. Asfek kognitif adalah  Asfek yang membahas tujuan pembelajaran berkanaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi. Menurut Hamsah B. Uno dan Nurdin Muhamad (2011:56-57) bahwa: Asfek kognitif terdiri dari 6 tingkatan yang secara hierarkis berturut terdiri dari :
1.    Tingkat Pengetahuan (Knowledge)
   Pengetahuan di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam menghafal, mengingat kembali atau mengulang kembali pengetahuan yang pernah diterimanya.
2.    Tingkat Pemahaman (Comprehension)
      Pemahaman di sini diartikan sebagai kemampuaan seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menterjemahkan atau menyatakan seseatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.
3.    Tingkat Penerapan (Application)
      Penerapan di sini diartikan sebagai kemampuan seseorang menggunakn pengetahuan dalam memecahkan dalam berbagai masalah yang dimbul dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Tingkat analisis (analysis)
      Analisis disini diartikan sebagai kemampuan seseorang dalam dalam mengunakan pengetahuan dalm memecahkan berbagai masalah yang dimbul dalm kehidupan sehari-hari.
5.      Tingkat sintesis (synthesis)
      Sintesis disini diartikan sebagai kemampuan seseoarang dalam mengaitkan dan menyatukan berbaai elemen dan unsure pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
6.      Tingkat evaluasi (evaluation)
      Evaluasi disini diartikan sebagai kemampuan seseoarang dalam membuat perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan criteria atau pengetahuan yang dimilikinya.
Aspek afektif
Aspek afektif adalah aspek yang berkaitan dengan nilai dan sikap. Penilaian pada aspek ini dapat terlihat pada kedisiplinan, sikap hormat terhadap guru, kepatuhan dan lain sebagainya. Aspek afektif berkaitan erat dengan kecerdasan emosi (EQ) peserta didik.
Aspek psikomotorik
Aspek psikomotorik  menurut kamus besar bahasa indonesia adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan gerak fisik yang mempengaruhi sikap mental. Jadi sederhananya aspek ini menunjukkan kemampuan atau keterampilan (skill) peserta didik setelah menerima sebuah pengetahuan. Sebaliknya dikatakan hasil kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
       Aktivitas  belajar  siswa  tidak  selamanya  berlangsung  wajar,  kadang-kadang lancar dan kadang-kadang tidak, kadang-kadang cepat menangkap apa yang  dipelajari,  kadang-kadang  terasa  sulit  untuk  dipahami.  Dalam  hal semangat  pun  kadang-kadang  tinggi  dan  kadang-kadang  sulit  untuk  bisa berkosentrasi  dalam  belajar.  Demikian  kenyataan  yang  sering  kita  jumpai pada  setiap  siswa  dalam  kehidupannya  sehari-hari  di  dalam  aktivitas  belajar mengajar. Setiap  siswa  memang  tidak  ada  yang  sama,  perbedaan  individual inilah  yang menyebabkan  perbedaan  tingkah  laku  belajar  dikalangan  siswa, sehingga menyebabkan perbedaan dalam prestasi belajar. Prestasi  belajar merupakan  hasil  dari  suatu  proses  yang  di  dalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi. Noehi Nasution dkk.  mengenai  belajar  ada  berbagai faktor  yang mempengaruhi  proses  dan  hasil  belajar  siswa  di  sekolah. secara garis besarnya dapat dapat dibagi kepada dua bagian, yaitu : 
1)      Faktor  Internal  (faktor  dari  dalam  diri  siswa), meliputi  keadaan  kondisi jasmani (fisiologis), dan kondisi rohani (psikologis)
2)      Faktor  Eksternal  (faktor  dari  luar  diri  siswa),  terdiri  dari  faktor lingkungan, dan faktor instrumental.
       Selanjutnya Syaiful Bahri Djamarah (2008:177) barbagai faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar yang akan digambarkan dalam bentuk bagan secara lebih mendalam, Sebagai berikut:
Unsur

Luar

Lingkungan

Alami






Sosial Budaya









Instrumental

Kurikulum





Program






Saran & Fasilitas





Guru







dalam

Fisiologis

Kondisi Fisiologis






Kondisi Panca Indera









Psikologis

Minat





Kecerdasan






Bakat





Motivasi








Kemampuan Kognitif









Gambar 2.1: Bagan Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.
Adapun yang tergolong faktor internal adalah :
1)      Faktor Fisiologis
      Keadaan  fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya.
2)      Faktor Psikologis
         Yang termasuk dalam faktor psikologis adalah intelegensi, perhatian, minat, motivasi dan bakat yang ada dalam diri siswa.
1.      Intelegensi,  faktor  ini  berkaitan  dengan  Intellegency  Question  (IQ) seseorang Perhatian,  perhatian  yang  terarah  dengan  baik  akan  menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap.
2.      Minat,  Kecenderungan  dan  kegairahan  yang  tinggi  atau  keinginan yang besar terhadap sesuatu.
3.      Motivasi, merupakan keadaan  internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
4.      Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yag akan datang.
Adapun yang termasuk golongan faktor eksternal adalah :
3)      Faktor Lingkungan
         Lingkungan merupakan bagian kehidupan anak didik. Dalam lingkunganlah anak didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem. Selama hidup anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interansi kedua lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anak didik. Keduanya mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap belajar anak didik disekolah.
4)      Faktor Intstrumental
       Setiap sekolah mempunyai tujuan yang akan dicapai. Dalam rangka melicinkan kearah itu diperlukan seperangkat kelengkapan dalam berbagai bentuk dan jenisnya. Semuanya dapat diberdayagunakan menurut fungsi masing-masing kelengkapan sekolah. Kurikulum dapat dipakai oleh guru dalam merncanakan program pengajaran. Program sekolah dapat dijadikan acuan untuk menigkatkan kualitas belajar mengajar. Sarana dan fasilitas yang terserdia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya agar berdaya guna dan berhasil guna bagi kemajuan belajar anak didik di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA
                                                                                        

Dimyati dan Mudjiono, 2002, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri, 2008, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta.
Oemar Hamalik, 2009, Hasil Belajar (http://indramunawar.blogspot.com/pengertian-hasil-belajar/ diakses 3 Januari 2012)
Purwanto, 2009, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sanjaya, Wina, 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya,Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana, 2009, Penilain dan Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
---------- 2009, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar