Kerinci

Kamis, 19 Januari 2012

STRATEGI BELAJAR AKTIF (ACTIVE LEARNING) LEARNING TOURNAMENT


STRATEGI BELAJAR AKTIF (ACTIVE LEARNING) LEARNING TOURNAMENT
Oleh: Boni Mike
Pengertian Strategi Belajar Aktif
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan anak didik ke dalam proses belajar, sehingga mereka dapat memeperoleh tujuan belajar sesuai apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan kondisi individu anak, karena merekalah yang belajar. Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing. Oleh karena itu, setiap orang atau dengan kata lain guru mempunyai cara yang berbeda pula dalam melaksanakan suatu kegiatan dalam pembelajaran. Biasanya cara tersebut telah direncanakan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan kegiatan itu dilaksanakan. Bila belum mencapai hasil yang optimal, mereka berusaha mencari cara lain yang dapat mencapai tujuannya. Proses tersebut menunjukkan bahwa orang selalu berusaha mencari cara terbaik untuk mendapatkan hasil yang diharapkan. Setiap orang yang menerapkan cara tertentu dalam suatu kegiatan pembelajaran, menunjukkan bahwa orang tersebut telah melakukan strategi. Dan strategi tersebut dipakai sesuai dengan kondisi waktu dan tempat saat dilaksanakannya kegiatan.
Strategi berbeda dengan model, metode, Pendekatan (approach) dan teknik pembelajaran. Di dalam kepustakaan pendidikan istilah-istilah tersebut di atas sering digunakan secara bergantian. Istilah-istilah tersebut menurut Erman Suherman (2003:5-7) adalah:
a.    Strategi pembelajaran adalah siasat atau kiat yang sengaja direncanakan oleh guru, berkenaan dengan segala persiapan pembelajaran agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar dan tujuannya yang berupa hasil belajar bisa tercapai secara optimal.
b.    Pendekatan pembelajaran adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat diadaptasikan oleh siswa.
c.    Metode pembelajaran adalah cara menyajikan materi yang masih bersifat umum, misalnya seorang guru menyajikan materi dengan penyampaian dominan secara lisan dan sekali-kali ada Tanya jawab.
d.   Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan dalam mengimplementasikan suatu metode. 
e.    Model pembelajaran dimaksudkan sebagai pola interaksi siswa dengan guru di dalam kelas yang menyangkut strategi, pendekatan, metode pembelajaran yang diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dikelas.
 J. R. David dalam Wina Sanjaya (2009:126) menyatakan bahwa: “Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular educational goal. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Kemudian Hamzah B. Uno (2009:2) menyatakan:
Strategi belajar merupakan cara-cara yang dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga akan memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasinya di akhir kegiatan pembelajaran.
Strategi mengajar pada dasarnya merupakan tindakan nyata dari guru atau merupakan praktek guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. dengan kata lain, strategi belajar adalah cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan balajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilalukan dengan mempertimbangkan situasi, kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karateristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Belajar aktif dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Mel Silberman (2007:1-2) memodifikasi dan memperluas pernyataan Confocius apa yang dia sebut Belajar Aktif:
“Apa yang saya dengar, saya lupa. Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit. Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman lain, saya mulai paham. Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai.”

Di samping itu strategi belajar aktif menurut Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad (2011:77) menyatakan bahwa:
Strategi pembelajaran yang aktif dalam proses pembelajaran adalah siswa diharapkan aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran untuk berpikir, berinteraksi ,berbuat untuk mencoba,menemukan konsep baru menghasilkan suatu karya. Sebaliknya, anak tidak diharapkan pasif menerima layaknya gelas kosong yang menunggu untuk diisi. Siswa bukan lah gelas kosong yang pasif yang haya menerima kecuran ceramah sang guru tentang pengetahuan atau informasi sebagai mana yang digambarkan diatas.
Zuhairini mengemukakan bahwa:
Strategi belajar aktif dapat diartikan sebagai proses belajar mengajar yang menggunakan berbagai metode, yang menitikberatkan kepada keaktifan siswa dan melibatkan berbagai potensi siswa, baik yang bersifat fisik, mental, emosional maupun intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan wawasan kognitif, afektif, dan psikomotorik secara optimal.
Strategi Active Learning menurut Hamdani (2011:49) bahwa: “Strategi Belajar aktif Active Learning adalah salah satu cara atau strategi belajar mengajar yang menuntut keaktifan serta partisipasi siswa dalam setiap kegiatan belajar seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tinggah lakunya secara efektif dan efisien”.
Strategi belajar aktif juga dimaksudkan cara-cara yang dilakukan oleh pengajar untuk menjaga perhatian siswa/peserta didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran  yang memperbanyak aktivitas siswa dalam  mengakses berbagai informasi dari berbagai sumber, untuk dibahas dalam proses pembelajaran dalam kelas, sehingga memperoleh berbagai pengalaman yang tidak saja menambah pengetahuan.
Strategi Belajar Aktif Tipe Learning Tounament
Strategi belajar aktif tipe Learning Tournament adalah salah satu tekhnik instruksional dari balajar aktif (active learning), yang termasuk dalam bagian pembelajaran kolaboratif. Pembelajaran kolaboratif adalah proses pembelajaran yang dilakukan bersama-sama antara guru dengan siswanya. Pembelajaran kolaboratif dikembangkan untuk menumbuhkan rasa memiliki siswa terhadap program pembelajaran serta memberikan penghargaan yang wajar kepada guru sehingga gairah siswa untuk belajar bisa terus ditingkatkan.

Selanjutnya Mel Selberman (2009:159) Menyatakan bahwa: Learning Tournament adalah strategi belajar aktif yang merupakan suatu bentuk sederhana dari Teams Games Tournament, dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawannya, Learning Tournament juga menggabungkan satu kelompok belajar dan kompetensi tim, dan dapat digunakan untuk mengembangkan pelajaran atas macam-macam fakta, konsep dan keahlian yang luas.
Dalam tipe Learning Tournament ini siswa dibagi menjadi beberapa tim. Setiap siswa dalam tim bertanggung jawab menjawab pertanyaan dari guru. Dalam  tipe Turnamen Belajar ini, diawali dengan guru menerangkan materi secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam beberapa tim kelompok. Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan, saling memberikan jawaban untuk memahami mata pelajaran tersebut. Setelah selesai materi diadakan suatu pertandingan akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah kompetisi antar siswa dalam kelompok atau tim, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan. 
Menurut Mel Selberman (2009:159) langkah-langkah dalam pelaksanaan strategi belajar aktif tipe Learning Tournament (Turnamen Belajar) adalah sebagai berikut :
1.    Siswa dibagi dalam tim yang terdiri dari atas 2-8 orang anggota tim. Masing-masing tim harus memiliki jumlah yang sama.
2.    Memberikan materi untuk dibahas berasama.
3.    Membuat beberapa pertanyaan yang menguji pemahaman dan / atau menggingat materi pelajaran.
4.    Memberikan serangkaian pertanyaan kepada pesrta didik, sebagai “babak pertama” untuk turnamen belajar. Setiap peserta didik harus menjawab pertanyaan secara pribadi.
5.    Setelah pertanyaan-pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan mintalah siswa menghitung pertanyaan yang mereka menjawab secara benar. Kemudian suruhlah mereka menyatakan skor mereka kepada anggota lain dala tim tersebut untuk mendapat skor tim. Umumkan skor masing-masing tim.
6.    Mintalah tim mempelajari kembali turnamen pada babak kedua. Kemudian mintalah tes pertanyaan yang lebih banyak sebagai bagian “babak kedua”. Mintalah sekali lagi tim menyatakan skornya dan tambahan satu skor kepada gilirannya.
7.    Lakukan beberapa ronde seperti yang diinginkan.
Adapun kelebihan strategi belajar aktif  learning tournament adalah:
1)      Dengan strategi belajar aktif  learning tournament guru bisa mengontrol urutan dan keleluasaan materi pembelajaran, dengan demikian guru dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasi bahan pelajaran yang disampaikan.
2)      Strategi belajar aktif  learning tournament yang menekankan kepada aspek kognitif.
3)      Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tidak hanya mendengar, tetapi siswa juga beraktivitas.
4)      Penerimaan terhadap perbedaan individu yang lebih besar.
5)      Meningkatkan kerja sama, kepekaan dan toleransi.
6)      Siswa termotivasi untuk menyelesaikan masalah-masalah berdasarkan pengalaman sendiri.
7)      Meningkatkan kehadiran siswa dan sikap yang lebih positif
8)      Menambah motivasi dan percaya diri
9)       Menambah rasa senang berada di sekolah serta menyenangi    teman-teman sekelasnya
10)   Mudah diterapkan dan tidak mahal
Sedangkan kelemahan strategi belajar aktif  learning tournament adalah:
1)        Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan guru mengkondisikan kelas.
2)         Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai.
3)        Siswa yang tekun merasa temannya yang kurang mampu  hanya menumpang pada hasil jerih payahnya. Hal ini tidak  perlu dikhawatirkan sebab dalam  pembelajaran aktif tipe turnamen belajar bukan kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari segi afektif dan psikomotoriknya juga dinilai seperti kerjasama diantara anggota kelompok, keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai yang diberikan kepada kelompok. 

DAFTAR PUSTAKA
                                                                                    

Ayu Aryani, Sekar, 2008, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani
B. Uno, Hamzah dan Nurdin Mohamad , 2011, Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM, Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani, 2011, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia
Hartono, 2008, Strategi Pembelajaran Active Learning, (http://edu-articles.com/ Situs Pendidikan Indonesia.htm)
Hujair AH. Sanaky, 2008, Metode dan Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada Pemberdayaan Peserta Didik, (www.sanaky.com)
Mel Silberman, 2009, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
-------------------- 2009, Active Learning: 101 Cara Siswa Belajar Aktif, Bandung: Nusa Media
Sanjaya, Wina, 2009, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Suherman, Erman  dkk., 2003, Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.
Zuhairini, 2011, Pengertian Strategi Belajar aktif (Active Learning ) http://pengertianpendek.blogspot.com201111pengertian-strategi-belajar-aktif.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar